SUMSEL-LAMPUNG-BABEL

Dikerjakan “Asal-asalan”, Proyek Pemugaran Pemukiman Kumuh Tuai Protes

Dikerjakan “Asal-asalan”, Proyek Pemugaran Pemukiman Kumuh Tuai Protes

MEDIA K-PK BATURAJA-Maksud dan tujuan Pemerintah meluncurkan proyek pemugaran pemukiman kumuh adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperbaiki lingkungan perkotaan secara keseluruhan.

Meskipun tujuan proyek pemugaran pemukiman kumuh adalah untuk perbaikan akan tetapi apabila proyek pemugaran pemukiman kumuh dikerjakan asal-asalan, tidak sesuai standar dan berpotensi adanya penyimpangan akan berdampak pada kerugian warga sekitar.

Seperti halnya pengerjaan proyek pemugaran pemukiman kumuh yang diduga dikerjakan asal-asalan dan tidak sesuai standar dan berpotensi adanya penyimpangan proyek tersebut berada di wilayah Kelurahan Air Gading Kecamatan Baturaja Barat Kab. OKU Provinsi Sumatera Selatan yang mana Proyek tersebut bernilai Rp. 450.000.000, yang dananya bersumber dari APBD Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Pada Dinas Perumahan dan kawasan permukiman tahun anggaran 2025, sebagai pelaksana CV. Lematang Raja Jaya.

Ada Tiga titik perkerjaan yang dikerjakan oleh pihak pelaksana CV. Lematang Raja Jaya yaitu pembuatan Sumur, Dreanase dan TPU, yang menjadi sorotan warga dan Media adalah proyek pembangunan drainase yang berada didepan pagar kantor Lurah Air Gading tujuan pembangunan drainase untuk mencegah Banjir dan genangan dengan membuang kelebihan air hujan dari permukaan jalan, permukiman dan area publik akan tetapi proyek drainase tersebut jadi sorotan warga karna diduga dikerjakan asal-asalan hal ini berdasarkan laporan dan investigasi dilapangan ditemukan proyek pemugaran pemukiman kumuh pembuatan drainase yaitu pembuatan penutup siring dikerjakan asal-asalan dan tentunya menjadi sorotan warga karna pelaksanaannya yang diduga bermasalah, kualitas pergerjaannya yang diduga buruk yang bisa menyebabkan penutup siring cepat rusak atau ambruk, hal ini menunjukkan kurangnya pengawasan dan pertanggungjawaban dari kontraktor.

Salah satu warga yang berada dilokasi proyek tersebut kaget ketika melihat besi penutup siring yang susunan besi penutup siring dengan jarak yang terlalu jauh dan tentu tidak disarankan dan dapat berbahaya, jarak antar besi (Tulangan) yang terlalu renggang dapat menyebabkan kegagalan struktur.

Wartawan dan LSM yang melakukan investigasi dilokasi proyek tersebut mengatakan kepada Media ini ” proyek ini seperti nya dikerjakan asal-asalan, hal ini bisa kita lihat dari besi penutup siring yang jaraknya terlalu jauh, padahal besi berfungsi untuk menahan beban tarikan pada beton, jika jaraknya terlalu renggang, beban yang diterima tidak akan merata sehingga beton bisa retak atau hancur di area yang tidak memiliki tulangan yang cukup dan berisiko retak”ujarnya.

Menurut salah satu sumber mengatakan”pada dasarnya beton dapat retak akibat variasi suhu dan penyusutan, besi tulangan membantu mengontrol dan mencegah retakan ini melebar, jarak yang terlalu jarang membuat tulangan tidak terlalu efektif dalam menahan retakan “ucapnya
ketua LSM PETIR Kabupaten OKU ketika diminta tanggapannya tentang proyek pemugaran pemukiman kumuh yang menjadi sorotan publik yang terletak di kelurahan Air Gading yang diduga dikerjakan asal-asalan oleh pihak pelaksana ia mengatakan” Proyek yang diduga dikerjakan asal-asalan adalah pelaksanaan proyek yang tidak sesuai dengan standar, spesifikasi dan perencanaan yang seharusnya, seringkali ditandai dengan minimnya pengawasan, penggunaan material berkualitas rendah dan kualitas hasil akhir yang buruk dan pengerjaan yang terburu-buru seta tidak profesional,”ujarnya.(JW)

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!