Lintas Jalan Nasional Kabupaten Pesisir Selatan Alami Retak Pinggir
Media KPK Sumbar
Lintas Jalan Nasional
Kabupaten Pesisir selatan Alami Retak pinggir (edge Cracking), Rusaknya Bahu jalan
serta Buruknya saluran Drainase.
Kondisi Jalan Lintas Nasional
Padang – Kabupaten Pesisir Selatan
Sumatera Barat cukup memprihatinkan, Minimnya pengawasan dalam pelaksanaan Pengerjaan Preservasi Jalan Nasional Kabupaten pesisir selatan menuai banyak pertanyaan dari Masyarakat dan para pengguna jalan, sebab pada tiap tahunya ? Beban alokasi Dana Anggaran “APBN” terus saja Dialokasikan dan direalisasikan pada proyek Preservasi Pemeliharaan Jalan Nasional guna mencapai kemantapan jalan yang dapat memberikan kenyamanan,keselamatan bagi masyarakat para pengguna jalan.
Banyaknya Retak pinggir (edge cracking) yang terjadi dibeberapa titik disepanjang ruas jalan raya diwilayah Kecamatan Koto XI Tarusan yangmana terlihat dari hari kehari kondisi bagian pinggir jalanan tersebut mulai terlihat turun.
Kerusakan juga banyak terlihat pada kondisi Bahu Jalan Nasional.
Dampak dari kerusakan tersebut Diduga akibat dari aktifitas Galian tanah pada Bahu jalan pada Kegiatan Pembangunan jaringan Perpipaan Spam IKK Air Sonsang Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir selatan Provinsi Sumatera Barat dengan Besaran Anggaran
RP 11.833.688.000 Milyar yang dikerjakan oleh pihak kontraktor Pelaksana
PT. RADINAL PRATAMA MANDIRI
serta CV. CENTRINA ENGINEERING sebagai Konsultan Supervisi Tahun Anggaran 2024.
Hal ini tentunya akan berdampak pada Dana Anggaran APBN yang dialokasikan pada Proyek Preservasi Pemeliharaan Jalan Nasional pada Tahun berikutnya.
Potensi Retak pinggir (Cracking) yang terjadi dapat menjadi masalah utama dalam aspalt.
karena Air limpasan dapat menginfiltrasi masuk ke base course jalan dan memperburuk keadaan serta akan diikuti lubang kecil yang kemudian semakin besar.
Pelaksanaan Pengerjaan pada proyek Preservasi jalan Nasional Kabupaten pesisir selatan tepatnya di wilayah kecamatan Koto XI Tarusan, yangmana jalan tersebut juga sering dilewati oleh para pengguna jalan yang tujuan Berwisata ke kawasan Mandeh, terlihat pada Jalan Nasional tersebut masih belum menunjukan perubahan yang signifikan.
karena masih terdapat dibeberapa lokasi buruknya Saluran Drainase, kondisi ini dirasakan ketika disaat kondisi cuaca hujan, air hujan itu merambat dan mengalir pada badan jalan.keadaan ini tidak saja berdampak timbulnya kerusakan yang lebih parah pada jalan tapi juga membahayakan terhadap para pengguna jalan,
Mengingat pada Alokasi Anggaran Tahun sebelumnya pada Paket Preservasi Jalan Padang – Painan – Kambang hingga
sampai pada saat anggaran Di Tahun ini dengan Dana Anggaran Sebesar Rp 23.480.955.000 milyar pada Beban APBN 2024 yang Dilaksanakan oleh pihak Kontraktor Pelaksana PT. CITRA MUDA NOER BERSAUDARA, serta PT. MANGGALAKARYA BANGUN SARANA
KSO PT. ARCHIMEDIA CONSULTANT
PT. TARU NUSANTARA. sebagai konsultan
Menuai banyak pertanyaan dari Para Pengguna Jalan.
Guna mencegah Dugaan Praktek Penyimpangan pada Spek pekerjaan ? Masyarakat kususnya para pengguna jalan Menilai bahwa betapa
Pentingnya peran Pemerintah Pusat untuk lakukan peninjauan dan melihat, sejauh mana pengerjaan yang telah dicapai pada Proyek Preservasi Jalan Nasional dalam kurun waktu sepanjang dalam masa pelaksanaan pekerjaanya.
apakah sudah optimal dengan tercapainya kemantapan jalan dalam dibalik pengerjaan Tahun tahun sebelumnya.
Juga kepada Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK RI) agar menindaklanjuti untuk lakukan Audit Volume Pekerjaan dengan Besaran Anggaran yang digunakan oleh para Penggunaan Anggaran (PA),pada
Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional yang mempunyai tugas melaksanakan Pemrograman,perencanaan,
pembangunan,Preservasi serta pengendalian penerapan norma,standar,pedoman dan kriteria bidang jalan dan jembatan, termasuk konektivitas jaringan jalan yang sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangan undangan.
*evan*