Oknum Kadus Dusun Kalilaras Merangkap TPK, Dalam Melaksanakan Pembangunan Betonisasi Tidak Sesuai RAB.
Jateng, mediakpk.co.id – Awak media bersama Kadiv Intelejen LP2KP Jateng, atas informasi dari warga ( Dusun kaliLaras limbangan Desa Tirip, kecamatan Wadaslintang), Hari Rabu tanggal 13-11-2024, terkait pembangunan Rabat beton jalan lingkar RT.001,RW.011 Desa Tirip dengan alokasi Dana Desa Rp. 25.000.000.- ( dua puluh lima juta rupiah) dengan volume : P.213M. L : 100 cm, T : 0.08 M. ????.
Setelah awak media beserta tim dilokasi kebetulan warga sedang melaksanakan gotong royong melebarkan bangunan tersebut, yang jelas hasil bangunan tersebut warga sangat kecewa mohon dinas terkait segera menindaklanjuti, jangan sampai masyarakat jadi korban oknum.
Setelah dikonfirmasi warga yang sedang dilokasi terkait pembangunan Rabat Betun, yang tidak mau sebut namanya, menjelaskan;
” Masyarakat bersukur dengan pembangunan program pemerintah pusat maupun daerah, tapi setelah pelaksanaanya ya begini modelnya ketebalan kurang, campuran pun kurang bagus, mungkin bapak tahu persis matrial yang datang untuk pembangunan ini.
” Total dana di bener Rp. 25.000.000. pastinya dipotong PPN dan PPH, sisanya dibelanjakan 70 semen. Merk BIMA, Pasir lokal 2 Rit dan kricak 1 rit warga yang bekerja dikasih 2 juta
” Biasanya namanya betonisasi setahu saya alasnya dikasih plastik untuk nahan resapan, kalau bangunan kalilaras sama sekali tidak dikasih plastik.
” Yang menjadi TPK siapa pak. Yang menjadi TPK bapak Kadus setempat, sampean. Kok masih kerja bakti kronologi begini mas : warga yang kerja bakti dikasih uang sama bapak Kadus sejumlah 2 juta, akhirnya kesepakatan bersama untuk beli PC dan pasir untuk melebarkan kanan kirinya, itupun masih ada sumbangan dari warga yang berupa pasir dan PC, kami sebagai warga jangan sampai pembangunan terulang lagi seperti ini warga sangat kecewa, yang di cari untung dan untung. “Ucapnya”
Awak media langsung mendatangi Kantor Desa Tirip, bertemu langsung dengan bapak kades ( Teguh), setelah dikonfirmasi terkait bangunan Rabat beton dusun kalilaras bilangnya laporan dari pihak TPK waktu ditanya pak kades, sudah selesai dan bagus, dengan datangnya awak media ke kantor kaget ada yang kurang pas dalam bangunan di RT 001 RW. 011. harusnya seorang Kadus sekaligus TPK memberi contoh yang baik apa bila ini betul,
Dulu pernah melaksanakan mengerjakan Bronjong juga ada temuan desa mengembalikan kerugian, kepihak inspekturat kabupaten wonosobo, masa mau diulangi lagi Masya Alloh betul.katanya
Perlu diketahui mas media pernah kami keluarkan SP 1 waktu ada temuan Bronjong, masa ini mau ada kesalahan lagi, saya sangat prihatin dan perlu diketahui PBB aja dusun yang di pegang kadus limbangan masih nunggak saya mau mengecek ke masyarakat biar terang benderang. “Katanya”
Kadiv Intelejen LP2KP Jateng, menyampaikan sangat menyayangkan, terkait Rabat beton dusun kalilaras Desa Tirip, yang tidak sesuai RAB, menurut kami dulu waktu pembangunan Bronjong ada temuan, sekarang juga ada temuan tentunya ada unsur kesengajaan, sebagai Kadus kebetulan sebagai TPK pembangunan, mohon pihak terkait segera menindaklanjuti hal ini, ini betul betul ada unsur kesengajaan. ” Tuturnya”
( Redd /Tim )
Mohon maaf saya luruskan lagi, karena kebetulan itu di desa saya (Kali laras) mohon maaf kami warga desa kali laras sewaktu mengerjakan pengecoran alias pelebaran jalan itu gotong royong atau kerja bakti, uang 2jt tersebut akhirnya untuk tambahan beli matrial yg kurang untuk pelebaran jalan tersebut, dan warga khususnya RT 01 RW 011 banyak yg patungan untuk membeli bahan material yg kurang. sudah lama muak dengan kepala dusun desa kami, hanya saja jika warga seperti kami yg menggusur tidak mampu, mungkin jika langsung dari pusat yg memberhentikan beliau itu lebih baik
dan semen yg dipake bukanlah 70 sak melainkan hanya 60 sak, dan yang dipake pun bukan semen bima melainkan semen yg paling murah lupa merk nya, dan sya tau persis semen 60 sak karena sewaktu melansir semen saya di bagian itu sebelum kami lansir sudah kami hitung terlebih dahulu, kemudian untuk membuat adukan atau menyampur pasir semen dan koral pun manual, molen memang ada tapi tidak berguna atau tidak bisa dipakai.