Media KPK
Uncategorized

*Audensi dengan Polresta Magelang, GPK Minta Penanganan Kasus Kekerasan Seksual di Pondok Pesantren Benar-Benar Tegas dan Jelas*

MAGELANG, mediakpk.co.id  – Puluhan tokoh Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Aliansi Tepi Barat Magelang melakukan Audensi ke Polresta Magelang pada, Rabu (12/2/2025).

Rombongan GPK Aliansi Tepi Barat ini diterima oleh Kabag Ops Polresta Magelang Kompol Eko Mardianto, S.H., M.A.P., didampingi Kasat Intelkam Polresta Magelang Kompol R. Sudarto, S.H., Ps. Kasihumas Polresta Magelang Iptu Lilik Purwaka, S.Psi, beserta beberapa pejabat utama (PJU) Polresta Magelang.

Sementara dari GPK tampak hadir Komandan GPK Aliansi Tepi Barat Pujianto alias Yanto Pethuk bersama Wakilnya Gus Syarif, Sekretaris Jendral GPK Ahmad Sholihudin bersama Wakilnya Hery Prihandoko (Cak Hery), Ketua GPK wilayah Borobudur Jimmy, Kyai Mansyur Efendi, Ndoko selaku Jenderal Sayap GPK, Zaenal Komandan GPK Aliansi Kota Magelang bersama Wakil Komandanya Dadang, Gunawan Pribadi Tim Hukum GPK Aliansi Kota Magelang ataupun Sayap GPK Aliansi Tepi Barat dan Kordinator Lapangan masing-masing Kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang.

Untuk membuka acara Audensi ini, Kompol Eko Mardianto mengucapkan selamat datang kepada para peserta khususnya GPK Aliansi Tepi Barat Magelang dan siap menerima keluh kesah, Masukan dan saran untuk Polresta Magelang yang selanjutnya akan di sampaikan kepada pimpinan yaitu Kapolresta Magelang karena pada kesempatan ini Kapolresta sedang ada tugas lain di luar Polresta Magelang.

Pujianto alias Yanto Pethuk’s mengatakan bahwa kehadirannya ke Polresta Magelang bersama beberapa anggotanya berniat menyampaikan keluh kesah dan harapan serta kritik maupun saran agar sinergitas antara Polresta Magelang dan GPK Aliansi Tepi Barat tetap terus terjalin dengan baik.

“Bentuk sinergi kami antara GPK dan Polresta Magelang tidak berbentuk karangan bunga, namun kami lebih mengutamakan dalam bentuk kerjasama guna membangun dan menjaga kondusifitas wilayah Kabupaten Magelang,” buka Yanto Pethuk’s.

Selanjutnya, Dirinya menyampaikan bahwa GPK sering menerima aduan warga masyarakat tentang beberapa kejadian berupa Kekerasan seksual yang dialami para korban yang merupakan santriwati di beberapa pondok pesantren.

“Kami berharap kejadian seperti yang baru saja selesai sidang putusan kasus kekerasan seksual yang dilakukan K.H Acmad Labib Asrori pada tanggal 3 Februari di Oengadilan Negeri Mungkid Magelang bisa menjadi perhatian khusus bagi elemen penegak hukum,” ungkapnya.

Hal semacam ini jangan sampai terulang lagi, Pihak kepolisian utamanya Polresta Magelang diharapkan dalam memberikan bimbingan kepada masyarakat agar masuk ke tempat-tempat pendidikan non formal (Pendidikan Agama. Red) juga, karena kami melihat justru banyak terjadi tindakan-tindakan menyimpang di dalam tubuh pondok pesantren.

“Saat ini masih ada beberapa kasus  yang kami lihat, beberapa diantaranya kami tahu sudah diproses oleh Pihak Polresta Magelang dan kemarin kami juga sudah menerima aduan dari warga masyarakat tentang kejadian kekerasan seksual di Kecamatan Windusari,” bebernya.

Selain menyoroti masalah kekerasan seksual di tubuh pondok pesantren, ada beberapa hal lain juga yang disampaikan oleh GPK dalam acara ini seperti masih cukup ramainya peredaran miras, kenakalan remaja yang sering tawuran menggunakan senjata tajam (sajam) dan lainya.

Hal itu selanjutnya di rangkum oleh Kabag ops dan akan segera disampaikan kepada pimpinan atau Kapolresta Magelang.

“Kami mengucapkan banyak terimakasih atas kehadiran rekan rekan dari GPK Aliansi Tepi Barat ke Polresta Magelang. Terimakasih juga atas harapan, Kritik saran dan masukan yang telah disampaikan. Semoga ini bisa menjadi evaluasi kekurangan kami dan memacu semangat kami dalam menjalankan tugas yang lebih baik,” Ujar Kabag Ops.

Apa yang saudara saudara utarakan nanti akan kami sampaikan kepada Bapak Kapolresta, pungkas Kompol Eko Mardianto.

( Redd/S.Bahri )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!