Media KPK
SUMSEL-LAMPUNG-BABEL

Dukung Alaf Lanjutkan Program Sambung Pucuk Kopi (Steak)Dongkrak Buah, Dongkrak Perekonomian

Pagar Alam. Media KPK. Com. Id.

Yaman terlihat bersemangat ketika membicarakan program sambung pucuk kopi yang digagas Walikota Pagar Alam periode 2018-2023, H Alpian Maskoni SH MSi. Baginya, program ini sangat bermanfaat bagi para petani kopi. “Saya sudah membuktikannya sendiri,”kata petani di Dusun Bumi Agung Kecamatan Dempo Utara ini. “Produksi buah kopi di kebun saya bisa mencapai empat kali lipat,” tambahnya seraya mengatakan lanjutkan 5 tahun lagi.

Meningkatnya produksi buah kopi itu, kata Syahrul, membuat perekonomiannya ikut terdongkrak. Ia menyatakan, peningkatan buah kopi ini bisa mencukupi berbagai kebutuhan hidup yang dulu sulit untuk dipenuhi. “Saya bicara apa adanya, karena ini fakta,”tuturnya yang lantas membuat video khusus tentang efek stek kopi di kebunnya.

Maka, Syahrul menyatakan, program sambung pucuk mesti berlanjut. Sehingga makin banyak petani yang merasakan manfaatnya.. Caranya disebukannya, memberikan dukungan penuh kepada Kak Pian untuk kembali memimpin Pagaralam untuk periode kedua. Bersama dengan pasangannya Alfikriansyah. “Program ini memang tak terlihat karena bukan berbentuk fisik, tapi manfaatnya dirasakan dengan nyata oleh petani,”katanya. Ia pun yakin, Kak Pian terpilih lagi berpasangan dengan Alfikrianysah No urut 2.
Syahrul mulai menerapkan sambung pucuk di kebun kopinya pada awal 2021. Saat itu ia tergabung dengan salahsatu kelompok tani yang ada di dusunnya. Poktan ini menjadi salahsatu penerima program sambung pucuk kopi yang digelontorkan Kak Pian. Saat ini stek sambung pucuk tersebut sudah berbuah. “Saya tak pernah membayangkan bisa memiliki kebun kopi sebagus ini,”katanya seraya berteriak hidup Alaf.

Sebelum mengenal sambung pucuk atau stek, Syahrul bilang, produksi buah kopi di kebun hanya berkisar 4 ton saja. Padahal kebunnya cukup luas, yakni 1,5 hektar. Produksi buah kopi ini kadangkala menurun lantaran masih dikerjakan secara tradisional. Karena hasil kopi dirasa kurang memuaskan, Syahrul kadang harus bekerja serabutan. “Apa saja saya kerjakan, seperi ngojek dan narik angkot,”kenangnya.

Program sambung pucuk/stek kopi sendiri telah dilaksanakan selama 5 tahun di periode pertama Kak Pian sebagai walikota. Hingga Juli 2023 program ini mencapai 5.034.407 batang. Adapun jumlah penerima manfaat sebanyak 5.704 petani atau 80 persen dari jumlah petani di Pagar Alam.

Kak Pian yangbberpasnagan dengan Fikri pada pilkada 2025 – 2029 memastikan, program sambung pucuk kopi akan berlanjut. Disertai dengan optimalisasi supaya menjadi lebih baik lagi. Sehingga manfaatnya akan makin meluas dirasakan seluruh petani di Pagar Alam. “Sambung pucuk atau stek kopi merupakan salahsatu program unggulan kita,”kata Kak Pian.

Bila sambung pucuk bergerak di sektor hulu, maka lain pula dengan rumah produksi kopi. Di masa Kak Pian, dibangun sebanyak 3 unit rumah produksi kopi. Satu di antaranya terletak di Dusun Langur Indah Kelurahan Agung Lawangan Kecamatan Dempo Utara. Rumah produksi ini dijelaskan Kak Pian bergerak di sektor hilir. Yakni melakukan pengolahan pascapanen. Di sini petani diajarkan misalnya menjemur kopi dengan cara yang baik sehingga tak menurunkan kualitas biji kopi.

(Putri/Edo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!