Media KPK
JABAR-JATENG-D.I.Y

DISKATAN Kuningan Dr Wahyu Hidayah memimpin PAT Padi Gogo Desa Cipakem.

KUNINGAN Media K-PK

Bersama Kelompok Tani Walahar I Desa Cipakem, Maleber, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kuningan, mem-Perluas Areal Tanam (PAT) padi gogo untuk meningkatkan ketersediaan produksi beras Kabupaten Kuningan.

Gerakan tanam padi gogo di Desa Cipakem tersebut, bukan hanya dilakukan petani. Tapi diikuti Pj Bupati Kuningan, Dandim 0615 Kuningan, Kepala Diskatan Kuningan, Forkopimcam Maleber, dan Kepala Desa Cipakem.

Kepala Diskatan Kuningan Dr Wahyu Hidayah menyebut target Perluasan Areal Tanam (PAT) untuk padi Gogo di Kabupaten Kuningan seluas 211 hektar.

“Target Padi Gogo tadinya 156 hektar, ditingkatkan menjadi 211 hektar. Alhamdulillah kami sudah melaporkan capaian luasan Padi Gogo sebanyak 220 hektar atau 105%, ditambah hari ini kita akan menanam 20 hektar. Sehingga kita bisa mencapai seluas 240 hektar atau 113%. Dan untuk penanaman padi Gogo di Cipakem dibantu bibit oleh Kementan 1 ton untuk 40 hektar,” ungkap Wahyu Hidayah ,Saptu (11/10/2024)

Dijelaskan, dipilihnya padi gogo atau padi huma, karena varietas padi ini memiliki keunggulan. Yaitu tidak perlu irigasi khusus. Ini merupakan keunggulan utama padi gogo, karena ditanam di lahan tadah hujan, padi gogo tidak memerlukan sistem irigasi yang rumit dan boros air.

Musim kemarau pun tetap produktif dengan padi varietas ini. “Selain itu budidaya padi gogo ramah lingkungan, dengan meminimalisir penggunaan bahan kimia atau pupuk dan pestisida. Dan ketersediaan varietas unggul juga menjadi kunci keberhasilan peningkatan produksi padi gogo,” ujarnya.

Untuk pengolahan lahan padi gogo mirip dengan pengolahan lahan pada tanaman jagung. Lahan yang sudah di balik menggunakan cangkul maupun traktor, lalu dibuat lubang tanam menggunakan tugal dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm. Apabila menggunakan sistem jajar legowo jarak tanam yang digunakan 20 cm x 10 cm x 40 cm.

Menanam padi varietas ini juga dapat dilakukan bersama tanaman lain atau teknik tumpang sari. Hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi lahan dan hasil panen secara keseluruhan. Adapun umur panen padi gogo dapat dibagi menjadi tiga. Yaitu panjang (125-150 hari), sedang (115-125 hari), dan genjah (100-115 hari).

Wahyu Hidayah kemudian memberikan bantuan 2 unit pompa air dan 2 unit irigasi perpompaan untuk menyukseskan PAT di Desa Cipakem ini. Termasuk penyerahan simbolis bibit padi gogo kepada Kelompok Tani Desa Cipakem.

(Deden Sanjaya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!